Sensor PGM FI dan fungsinya

     Berdasarkan regulasi pemerintah indonesia tentang emisi gas buang, maka beberapa produsen motor menerapkan teknologi injeksi pada motor yang diproduksinya agar dapat masuk persyaratan pemerintah tersebut. Karena emisi gas buang yang dihasilkan oleh motor merupakan penyumbang terbesar rusaknya lapisan Ozon.

    Namun dari perkembangan teknologi yang ramah lingkungan ini masih banyak penguna yang khawatir akan perawatannya, Banyak konsumen yang belum banyak  mengetahui tentang teknologi ini, mereka merasa takut terjadi pada motornya, banyak isu-isu dimasyarakat bahwa teknologi injeksi ribet perawatannya, mahal, dan sebagainya. Pada kesempatan kali ini saya mencoba membahas teknologi injeksi kepunyaan AHM sebagai produsen motor Honda.

     AHM produsen motor honda indonesia menyebut teknologi injeksinya dengan sebutan PGM FI
PGM FI ini kepanjangan dari Programmed Fuel Injeksition.Adapun PGM  FI merupakan sistem pemasok bahan bakar dan udara yang diatur oleh kontrol elektronik, sehingga menghasilkan tenaga yang uptimum pada setiap keadaan.

     Karena teknologi ini menggunakan kontrol elektronik maka membutuhkan beberapa komponen elektronik yang berupa sensor-sensor pada sistemnya, sensor-sensor berikut ini yang terdpat pada teknologi PGM FI



  • MAP kepanjangan dari Manifold Absulate Pressure, merupakan sensor yang berfungsi mengukur tekanan udara yang terjadi di manifold, Pada teknologi PGM FI sensor ini memiliki fungsi yang sangat penting bila sensor ini rusak maka motor mengalami sukar hidup. Adapun kode kerusakan motor ini 1 kedipan pendek yang akan dimunculkan pada lampu MIL malfungsi indikator lamp, semua sensor pada PGM FI akan terdeteksi oleh MIL ini.

  • EOT kepanjangan dari Engine Oil Temperature, Sensor ini berfungsi mengukur suhu mesin.Kerusakan pada sensor ini akan mengakibatkan motor susah hidup pada suhu mesin tertentu, kode kerusakan sensor ini 7 kali kedipan pendek yang terbaca pada MIL.
  • ECT kepanjangan dari Engine coulant Temperature, sensor ini memiliki fungsi yang sama dengan EOT namun sensor ini hanya terdapat pada motor yang menggunakan sistem pendinginan yang menggunakan radiator. Kode kerusakannya pun sama dengan EOT.

  • TP kepanjanjangan dari Throttle Position, sensor ini merupakan sensor yang berfungsi untuk memberi sinyal ke ECM Engine Control Module sudut bukaan gas saat ditutup dan terbuka. Kemudian ECM memberi sinyal ke injektor untuk mensuplai bahan bakar sesuai putaran gas.Adapun bila sensor ini bermasalah maka motor mengalami kegagalan fungsi stasioner, sehingga motor tidak stabil terkadang motor terlalu tinggi putaran mesinnya, ataupun hidup sukar  hidup bila tidak ditarik gasnya. Kode kerusakannya 8 kedipan pendek yang terbaca pada MIL.

  • IAT kepanjangan dari Intake Air Tenperature sensor ini memiliki fungsi untuk mengukur tekanan yang terjadi pada bagian intake, kode kerusakannya 9 kedipan pendek pada MIL.
  • Sensor VS merupakan sensor yang berfungsi untuk memberitahukan kecepan motor. kode kerusakan sensor vs 1 kedipan panjang yang memiliki arti 10 kedipan dan 1 kedipan pendek atau 11 kedipan.



  • Injektor sensor ini mempunyai peranan untuk mensuplai bahan bakar ke dalam ruang bakar, sesuai dengan perintah ECM yang mendapat sinyal dari sensor TP sesuai bukaan gas. Bila sensor ini mengalami kegagalan fungsi maka motor sukar dihidupkan, kode kerusakan sensor ini 1 kedipan panjang yang memiliki arti 10 kedipan, dan 2 kedipan pendek.

  • Sensor O2 adalah sensor yang membaca kadar oksigen yang dihasilkan dari proses pembakar. Bila sensor ini rusak maka memungkinkan motor menjadi boros, susah hidup, dan putaran stasioner yang tidak beraturan , kode kerusakan sensor ini 2 kali kedipan panjang dan 1 kedipan pendek atau berarti mempunyai kedipan 21.
  • IACV singkatan dari Idle Air Control Valve merupakan sensor yang berfungsi untuk menaiakan stasioner saat mesin dalam kondisi dingin, setelah mesin dalam suhu kerja maka sensor Eot/ect memerintahkan ECM untuk mematiakan kerja IACV, sensor ini merupakan choke otomatis. Kode kerusakan sensor ini 2 kedipan panjang atau 20 kedipan, dan  9 kedipan pendek

  • ECM singkatan dari Engine control module merupakan sensor pengatur atas kerja sistem PGMFI boleh dibilang otaknya sistem PGM FI pada motor biasa ECM memiliki fungsi seperti cdi pada umumnya namun pada ECM masih memiliki fungsi lainnya.Kode kerusakan sensor ini 3 kedipan panjang atau memiliki nilai 30 dan 3 kedipan pendek, jadi kedipan sensor ini 33 kedipan.jadi bila sensor ini bermasalh motor tidak dapat hidup/ berfungsi.
  • Sensor CKP singkatan dari Crankshaft Position, merupakan sensor yang berfungsi untuk membertahu Ecm posisi Crankshaff dan piston berada. kerusakan pada sensor ini motor tidak dapat hidup. adapun kedipannya 5 kali kedipan panjang atau memiliki nilai 50 kedipan dan 2 kedipan pendek,berarti sensor ini memiliki 52 kedipan pada MIL.



  • Sensor BAS singkatan dari Bank Angel Sensor, merupakan sensor yang berfungsi untuk mematikan sisten pengapian dan sistem bahan bakar pada saat motor mengalami kemiringan tertentu dan sensor ini adalah sebagai pengaman saat motor jatuh. adapun kedipannya 50 kedipan atau 5 kedipan panjang dan 4 kedipan pendek atau 54 kedipan.
   
    Demikian sensor yang terdapat pada sistem PGM FI yang terdapat pada motor Honda di indonesia, sebenarnya sensor-sensor PGM FI masih banyak lagi , tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Pada motor yang memiliki cc yang lebih besar masih banyak lagi sensor yang terpasang mungkin pada kesempatan mendatang akan saya coba bahas, Untuk perawatan motor injeksi anda sebaiknya anda dapat menghubungi AHASS langganan anda karena mekanik disana telah menerima pelatihan dari AHM tentunya, dan jangan takut sistem PGMFI ini memilki garansi selama 5 tahun sesuai dengan ketentuan yang berlaku, semoga bermanfaat.